Pages

Sabtu, 06 November 2010

Sepucuk Surat Untuk Korban Merapi

Untuk Korban Merapi di Yogya, Magelang dan Klaten...

Sejak meletusnya Gunung Merapi di Yogya dan perbatasan dengan Magelang, semua keadaan suasana yang dulunya riang, damai, aman dan penuh dengan senyuman kini berubah menjadi mencekam, mengerikan, menakutkan, jatuhnya tiap bulir-bulir air mata dan seketika senyuman itu pudar.

Kalian yang tinggal di dekat Merapi, menjadi panik ketika melihat Sang Merapi mengamuk... menyebabkan gempa vulkanik, mengeluarkan awan panas yang sangat mematikan dan lahar dingin yang tumpah tanpa ampun. Kalian berlarian mencari tempat yang aman, yang cepat selamat, yang lamban habis sudah...

Tapi, diantara kalian ada banyak juga yang tak mau ikut mengungsi dan menjauhkan diri mereka dari mara bahaya. Mereka seakan tak takut akan semua itu, mereka bertahan di rumah masing-masing, hingga akhirnya mereka habis dimakan awan panas.

Begitu pula dengan Sang Juru Kunci Merapi, Mbah Marijan... yang diagungkan itu juga telah musnah bersama kepulan awan panas. Seakan semua baik-baik saja dan Merapi itu tetap aman... tapi itu bohong! Korban berjatuhan, lingkungan menjadi mengerikan, desa yang indah berubah menjadi desa mati, derai air mata  dan tangisan tak henti-hentinya menggema... dan hati serta tangan ini pun terulur... untuk membantu kalian Wahai Korban Merapi...

Kami tahu kalian pasti sangat sedih dan terpukul dengan kejadian tragis ini, kalian merasa sangat malang... tak ikhlas semua ini terjadi pada kalian. Tapi, itu adalah keputusan Tuhan Yang Maha Esa, Allah Subhana Wa Ta'ala... semua juga demi kebaikan kalian, kebaikan kita. Seharusnya kita sadar akan hal ini, ini semua adalah peringatan dari-Nya. Seberapa takwa kah kita pada-Nya? Seberapa pedulikah kita? Seberapa rendah hatinya kah kita?

Wahai Korban Merapi, janganlah kalian berputus asa. Tuhan memberikan yang terbaik untuk kalian, percayalah itu. Doa dan uluran tangan ini akan membantu kalian, Insya Allah...

Dari Kami yang Prihatin dan Peduli...








Sabtu, 06 November 2010

Sepucuk Surat Untuk Korban Merapi

Untuk Korban Merapi di Yogya, Magelang dan Klaten...

Sejak meletusnya Gunung Merapi di Yogya dan perbatasan dengan Magelang, semua keadaan suasana yang dulunya riang, damai, aman dan penuh dengan senyuman kini berubah menjadi mencekam, mengerikan, menakutkan, jatuhnya tiap bulir-bulir air mata dan seketika senyuman itu pudar.

Kalian yang tinggal di dekat Merapi, menjadi panik ketika melihat Sang Merapi mengamuk... menyebabkan gempa vulkanik, mengeluarkan awan panas yang sangat mematikan dan lahar dingin yang tumpah tanpa ampun. Kalian berlarian mencari tempat yang aman, yang cepat selamat, yang lamban habis sudah...

Tapi, diantara kalian ada banyak juga yang tak mau ikut mengungsi dan menjauhkan diri mereka dari mara bahaya. Mereka seakan tak takut akan semua itu, mereka bertahan di rumah masing-masing, hingga akhirnya mereka habis dimakan awan panas.

Begitu pula dengan Sang Juru Kunci Merapi, Mbah Marijan... yang diagungkan itu juga telah musnah bersama kepulan awan panas. Seakan semua baik-baik saja dan Merapi itu tetap aman... tapi itu bohong! Korban berjatuhan, lingkungan menjadi mengerikan, desa yang indah berubah menjadi desa mati, derai air mata  dan tangisan tak henti-hentinya menggema... dan hati serta tangan ini pun terulur... untuk membantu kalian Wahai Korban Merapi...

Kami tahu kalian pasti sangat sedih dan terpukul dengan kejadian tragis ini, kalian merasa sangat malang... tak ikhlas semua ini terjadi pada kalian. Tapi, itu adalah keputusan Tuhan Yang Maha Esa, Allah Subhana Wa Ta'ala... semua juga demi kebaikan kalian, kebaikan kita. Seharusnya kita sadar akan hal ini, ini semua adalah peringatan dari-Nya. Seberapa takwa kah kita pada-Nya? Seberapa pedulikah kita? Seberapa rendah hatinya kah kita?

Wahai Korban Merapi, janganlah kalian berputus asa. Tuhan memberikan yang terbaik untuk kalian, percayalah itu. Doa dan uluran tangan ini akan membantu kalian, Insya Allah...

Dari Kami yang Prihatin dan Peduli...








 

Template by BloggerCandy.com