Pages

Sabtu, 07 Agustus 2010

BEREKSPRESI? SIAPA TAKUT?

Haloooo semuaaaaa!!! Assalamu’alaikum untuk yang muslim dan haiiiii untuk yang non muslim. 
Putri kembali dengan tulisan terbaru, setelah sibuk bersurvey ria sambil mencuri sedikit waktu dari rutinitas sekolah, Putri pun akhirnya kembali ke blog dengan penjelasan baru yang rada comel karena memang pastinya ni tulisan gak sempurna. :p
Tapi, setidaknya ada hikmah yang terkandung di dalamnya sehingga bisa memacu kita untuk kembali memperbaiki diri, okay let’s go!!!


Baiklah friends, kali ini Putri akan membahas masalah berekspresi untuk remaja yang benar. Zaman sekarang, berekspresi itu perlu lagee. Dengan memanfaatkan keadaan dan peralatan yang ada, kita bisa mengemukakan pendapat kita, baik secara tertutup (masak berekspresi tertutup???) dan terbuka (jelas!).
Kita berekspresi biasanya untuk menyampaikan ide-ide kita, gagasan mau pun tanggapan sebisa kemampuan kita. Bisa juga dengan cara unjuk gigi mengobarkan semangat di atas panggung atau podium sambil berkoar-koar menyerukan kebenaran. Nah, langsung aja ya...capek nih nulisnya...*dilempar kulit pisang oleh pembaca*


Berekspresi? Apaan tuh?!


Yaw, baiklah saatnya kita memulai dengan mengetahui dahulu apa itu berekspresi??? Masak sih mau bahas sesuatu tapi makna yang akan dibahas gak tahu apa...wew, buntung dunk! Well, berekspresi bisa diartikan unjuk kebolehan mau pun bakat serta semangat. Biasanya orang berekspresi dengan cara memberi pendapat, mengkritik, berceramah di muka umum, menyampaikan kebenaran mau pun berdendang ria unjuk kebolehan vokal kita. Berekspresi bisa kita lakukan lewat media, apa pun itu baik cetak, elektronik dan lain-lain. Bisa juga secara langsung di muka umum seperti contohnya para ustad dan ustazah yang berceramah dengan semangat syahid menyerukan kebenaran di tempat-tempat seperti mesjid. Ada pula para pendemo yang menyerukan hak-hak yang tertindas dan berusaha mencari keadilan dari pemerintah. Ini merupakan kegiatan berekspresi secara langsung dan terbuka. Kalo lewat media cetak yang gimana sih?! Nah, kalo untuk yang satu ini, biasanya nih setahu Putri ya! Orang menyampaikan ekspresinya lewat tulisan, seperti wartawan yang menyampaikan ekspresi dari apa yang ditelitinya lewat tulisan. Lalu, misalnya anak-anak yang menulis puisi dan dimuat di majalah. Ada pula para komponis yang mengekspresikan sesuatu lewat syair mau pun lagu.
Nah, dah tahu kan ya berekspresi itu yang bagaimana? Kalo menurut sepengetahuan Putri sih seperti ini, kalo rada melenceng...sorry ye hehe...:p


Berekspresi boleh-boleh aja


Siapa bilang kita yang masih remaja yang dianggap tukang bikin rusuh gak boleh berekspresi? Orang mana tuh yang bilang, biar Putri kasih tahu! Wkwkwk bercanda ding! Hei, remaja sini dong dengerin penjelasan Putri dulu, mulut udah gak tahan pingin berkoar ria nih, hehe...
Well, mungkin menurut orang-orang yang lebih tua dari kita. Para remaja tuh sama sekali enggak baik. Tukang bikin rusuh, sok tahu, caper, manja, sok hebat...walah, masak sih semua kayak gitu? Putri sih gak setuju juga. Okay, Guys! Kita para remaja juga boleh kok berekspresi. Lihat aja, ada anak SD yang sudah pandai menciptakan sesuatu dan dilombakan dalam ajang kreativitas anak-anak tingkat nasional mau pun internasional, wow! Itu artinya mereka udah berekspresi, menyalurkan bakatnya secara baik. Alhamdulillah! 

Nah, kita juga bisa berekspresi, gak hanya orang dewasa aja. Lihat aja, banyak remaja indonesia yang telah sukses berekspresi seperti para penulis yang giat menulis novel atau tulisan lainnya, para murid SMA yang telah menciptakan obat untuk suatu penyakit dengan hanya memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia, ada Da’i cilik yang dengan mantapnya membius para jama’ah karena ceramahnya yang benar-benar memukau. O yeah, ternyata kita juga bisa berekspresi ria. So, jangan malu-malu untuk menyampaikan pendapat karena itu juga bagian dari ekspresi. Kalo berdiskusi gak usah malu untuk bertanya, memberi tanggapan mau pun masukan. Kita harus menjadi penerus bangsa yang proaktif! Tentunya dalam hal kebaikan. Generasi mudanya oke, Insya Allah kedepan negaranya pun ikut oke juga.


 Hati-hati kebablasan!!!

Nah, ini nih yang kudu diperhatikan secara rinci! Maksudnya apa sih kebablasan? Mau tahu? Bener nih mau tahu? Siap gak mendengarnya? Betul??? Iya gak sih???!!!! *dilempar granat oleh pembaca* Eekkhhh jangan ngelempar geranat!!! Iya deh aku kasih tahu...-_-!
Maksud judul yang satu ini adalah peringatan untuk kita dalam berekspresi. Gak asal siuuuunnngggg ekh kecemplung sumur! Pastinya dalam setiap hal pasti selalu ada batasannya. Termasuk dalam berekspresi. Kita musti benar-benar perhatikan secara rinci setiap peraturan yang ada. Baik secara tertulis mau pun tidak tertulis. Baik dalam segi agama mau pun dalam segi budaya masyarakat. Boleh kok berekspresi, tapi tentunya kita juga musti memperhatikan batasan yang ada. Misal ni untuk yang islam ya...tahu kan penyanyi dangdut yang selalu berjoget ria di atas panggung. Berjoget terus bahkan kadang sampai terlihat seronok dipandangan masyarakat. Menyanyi itu juga bagian dari berekspresi. Siapa bilang menyanyi gak boleh? Boleh kok! Tapi ya gitu deh pasti ada batasannya. Dalam islam gak dibenarkan berjoget di muka umum. Apalagi sampai seronok begitu disertai dengan pakaian yang menyerupai pakaian wanita kafir *pakaian sexy gitu loh!* Jelas dalam islam ini sangat dilarang dan HARAM! *Waw, hati-hati deh kalo mau ngikutin jejaknya sipenyanyi dangdut yang gayanya gak bener!*
Nah, setidaknya dalam berekspresi kita gak melupakan aturan dan norma-norma yang ada serta gak membuang begitu aja syari’at islam ke tong sampah yang bau-nya ngalahin kamar mandi yang gak dibersihin selama ribuan tahun. *hyperbola mode on*
So, mau berekspresi yang gimana nih? Yang bakalan bisa ngasih tiket ke surga atau malah pilih paket pesanan tiket ke neraka? Pilih aja sendiri tapi tanggunglah akibatnya! Jangan lupa dalam berekspresi juga musti tanggung jawab ya galz!!!



Oke, kelihatannya hanya ini yang bisa Putri sampaikan. Gak tahu musti nulis apa lagi. Soalnya survey-nya rada-rada sembrawut gitu, maklum banyak tugas. *pembaca : orang sok penting!*
Akh, memang ane banyak tugas kok! Tugas sekolah, tugas rumah dan lain-lain. Jadinya waktu untuk lebih mengamati keadaan sekitar Cuma secuil jatahnya. Oke lah, Putri malas adu bacot gak penting bisa-bisa mulut ini berbusa, wew! Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat untuk kalian semua!!! Wassalamu’alaikum dan sampai jumpa!









Note : Jangan lupa comment-nya ya teman... :p *dilempar lampu templok*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 07 Agustus 2010

BEREKSPRESI? SIAPA TAKUT?

Haloooo semuaaaaa!!! Assalamu’alaikum untuk yang muslim dan haiiiii untuk yang non muslim. 
Putri kembali dengan tulisan terbaru, setelah sibuk bersurvey ria sambil mencuri sedikit waktu dari rutinitas sekolah, Putri pun akhirnya kembali ke blog dengan penjelasan baru yang rada comel karena memang pastinya ni tulisan gak sempurna. :p
Tapi, setidaknya ada hikmah yang terkandung di dalamnya sehingga bisa memacu kita untuk kembali memperbaiki diri, okay let’s go!!!


Baiklah friends, kali ini Putri akan membahas masalah berekspresi untuk remaja yang benar. Zaman sekarang, berekspresi itu perlu lagee. Dengan memanfaatkan keadaan dan peralatan yang ada, kita bisa mengemukakan pendapat kita, baik secara tertutup (masak berekspresi tertutup???) dan terbuka (jelas!).
Kita berekspresi biasanya untuk menyampaikan ide-ide kita, gagasan mau pun tanggapan sebisa kemampuan kita. Bisa juga dengan cara unjuk gigi mengobarkan semangat di atas panggung atau podium sambil berkoar-koar menyerukan kebenaran. Nah, langsung aja ya...capek nih nulisnya...*dilempar kulit pisang oleh pembaca*


Berekspresi? Apaan tuh?!


Yaw, baiklah saatnya kita memulai dengan mengetahui dahulu apa itu berekspresi??? Masak sih mau bahas sesuatu tapi makna yang akan dibahas gak tahu apa...wew, buntung dunk! Well, berekspresi bisa diartikan unjuk kebolehan mau pun bakat serta semangat. Biasanya orang berekspresi dengan cara memberi pendapat, mengkritik, berceramah di muka umum, menyampaikan kebenaran mau pun berdendang ria unjuk kebolehan vokal kita. Berekspresi bisa kita lakukan lewat media, apa pun itu baik cetak, elektronik dan lain-lain. Bisa juga secara langsung di muka umum seperti contohnya para ustad dan ustazah yang berceramah dengan semangat syahid menyerukan kebenaran di tempat-tempat seperti mesjid. Ada pula para pendemo yang menyerukan hak-hak yang tertindas dan berusaha mencari keadilan dari pemerintah. Ini merupakan kegiatan berekspresi secara langsung dan terbuka. Kalo lewat media cetak yang gimana sih?! Nah, kalo untuk yang satu ini, biasanya nih setahu Putri ya! Orang menyampaikan ekspresinya lewat tulisan, seperti wartawan yang menyampaikan ekspresi dari apa yang ditelitinya lewat tulisan. Lalu, misalnya anak-anak yang menulis puisi dan dimuat di majalah. Ada pula para komponis yang mengekspresikan sesuatu lewat syair mau pun lagu.
Nah, dah tahu kan ya berekspresi itu yang bagaimana? Kalo menurut sepengetahuan Putri sih seperti ini, kalo rada melenceng...sorry ye hehe...:p


Berekspresi boleh-boleh aja


Siapa bilang kita yang masih remaja yang dianggap tukang bikin rusuh gak boleh berekspresi? Orang mana tuh yang bilang, biar Putri kasih tahu! Wkwkwk bercanda ding! Hei, remaja sini dong dengerin penjelasan Putri dulu, mulut udah gak tahan pingin berkoar ria nih, hehe...
Well, mungkin menurut orang-orang yang lebih tua dari kita. Para remaja tuh sama sekali enggak baik. Tukang bikin rusuh, sok tahu, caper, manja, sok hebat...walah, masak sih semua kayak gitu? Putri sih gak setuju juga. Okay, Guys! Kita para remaja juga boleh kok berekspresi. Lihat aja, ada anak SD yang sudah pandai menciptakan sesuatu dan dilombakan dalam ajang kreativitas anak-anak tingkat nasional mau pun internasional, wow! Itu artinya mereka udah berekspresi, menyalurkan bakatnya secara baik. Alhamdulillah! 

Nah, kita juga bisa berekspresi, gak hanya orang dewasa aja. Lihat aja, banyak remaja indonesia yang telah sukses berekspresi seperti para penulis yang giat menulis novel atau tulisan lainnya, para murid SMA yang telah menciptakan obat untuk suatu penyakit dengan hanya memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia, ada Da’i cilik yang dengan mantapnya membius para jama’ah karena ceramahnya yang benar-benar memukau. O yeah, ternyata kita juga bisa berekspresi ria. So, jangan malu-malu untuk menyampaikan pendapat karena itu juga bagian dari ekspresi. Kalo berdiskusi gak usah malu untuk bertanya, memberi tanggapan mau pun masukan. Kita harus menjadi penerus bangsa yang proaktif! Tentunya dalam hal kebaikan. Generasi mudanya oke, Insya Allah kedepan negaranya pun ikut oke juga.


 Hati-hati kebablasan!!!

Nah, ini nih yang kudu diperhatikan secara rinci! Maksudnya apa sih kebablasan? Mau tahu? Bener nih mau tahu? Siap gak mendengarnya? Betul??? Iya gak sih???!!!! *dilempar granat oleh pembaca* Eekkhhh jangan ngelempar geranat!!! Iya deh aku kasih tahu...-_-!
Maksud judul yang satu ini adalah peringatan untuk kita dalam berekspresi. Gak asal siuuuunnngggg ekh kecemplung sumur! Pastinya dalam setiap hal pasti selalu ada batasannya. Termasuk dalam berekspresi. Kita musti benar-benar perhatikan secara rinci setiap peraturan yang ada. Baik secara tertulis mau pun tidak tertulis. Baik dalam segi agama mau pun dalam segi budaya masyarakat. Boleh kok berekspresi, tapi tentunya kita juga musti memperhatikan batasan yang ada. Misal ni untuk yang islam ya...tahu kan penyanyi dangdut yang selalu berjoget ria di atas panggung. Berjoget terus bahkan kadang sampai terlihat seronok dipandangan masyarakat. Menyanyi itu juga bagian dari berekspresi. Siapa bilang menyanyi gak boleh? Boleh kok! Tapi ya gitu deh pasti ada batasannya. Dalam islam gak dibenarkan berjoget di muka umum. Apalagi sampai seronok begitu disertai dengan pakaian yang menyerupai pakaian wanita kafir *pakaian sexy gitu loh!* Jelas dalam islam ini sangat dilarang dan HARAM! *Waw, hati-hati deh kalo mau ngikutin jejaknya sipenyanyi dangdut yang gayanya gak bener!*
Nah, setidaknya dalam berekspresi kita gak melupakan aturan dan norma-norma yang ada serta gak membuang begitu aja syari’at islam ke tong sampah yang bau-nya ngalahin kamar mandi yang gak dibersihin selama ribuan tahun. *hyperbola mode on*
So, mau berekspresi yang gimana nih? Yang bakalan bisa ngasih tiket ke surga atau malah pilih paket pesanan tiket ke neraka? Pilih aja sendiri tapi tanggunglah akibatnya! Jangan lupa dalam berekspresi juga musti tanggung jawab ya galz!!!



Oke, kelihatannya hanya ini yang bisa Putri sampaikan. Gak tahu musti nulis apa lagi. Soalnya survey-nya rada-rada sembrawut gitu, maklum banyak tugas. *pembaca : orang sok penting!*
Akh, memang ane banyak tugas kok! Tugas sekolah, tugas rumah dan lain-lain. Jadinya waktu untuk lebih mengamati keadaan sekitar Cuma secuil jatahnya. Oke lah, Putri malas adu bacot gak penting bisa-bisa mulut ini berbusa, wew! Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat untuk kalian semua!!! Wassalamu’alaikum dan sampai jumpa!









Note : Jangan lupa comment-nya ya teman... :p *dilempar lampu templok*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Template by BloggerCandy.com