Pages

Senin, 12 April 2010

Mengejar Ilmu Pengetahuan, Yeah !!

Info ini Putri dapat dari salah satu majalah favorit Putri, aha...ha...ha...Gak apa-apa deh, Putri cuma mau berbagi ilmu pengetahuan. Sesuai dengan judul kali ini, ''Mengejar Ilmu Pengetahuan, Yeah!!''. Judulnya Putri karang sendiri loh! Okay, jangan banyak ngomong lagi, langsung kita kupas yaa!! ^^

Pernah gak sih, kalian bertanya-tanya sejak kapan manusia mempelajari ilmu pengetahuan dan kerajinan ? Hmmm...untuk menjawab pertanyaan yang satu ini, mari kita kembali ke masa lalu, wuusss.
Manusia sudah mempelajari ilmu pengetahuan dan kerajinan sejak zaman purba. Ilmu pengetahuan dan kerajinan itu dipelajari untuk bertahan hidup. Gak jauh beda sama kita sih, kita tanpa ilmu mana bisa bertahan hidup. Coba bayangkan kita memiliki pisau tapi gak tahu cara menggunakannya? Nah, untuk bisa menggunakannya, kita perlu ilmu pengetahuan tentang cara menggunakan pisau! Betul kan yang Putri bilang!
Manusia belajar dengan cara mengamati alam sekitarnya. Pada zaman purba, manusia belajar mencari makanan. Misalnya nih, apa ciri buah beracun dan bagaimana menangkap binatang.
Manusia kemudian membuat kerajinan berupa tombak kayu. Kerajinan tombak kayu ini adalah teknologi manusia paling awal. Lama kelamaan, manusia menambahkan batu dan besi sebagai mata tombak.
Zaman dulu, ilmu pengetahuan diajarkan secara lisan. Tahu lisan kan? Diambil dari kata bahasa arab, lisanun yang artinya lidah. Maka dengan pengucapan, bukan tertulis, he...he...Keajaiban alam tidak berhasil dijelaskan, dijadikan takhyul dan dongeng. Eh, jangan salah loh! Dongeng ini sama manfaatnya dengan ilmu pengetahuan. Bangsa Slovenia, Indian, dan Indonesia termasuk bangsa yang punya banyak dongeng. Bangsa Cina, Babylonia, Mesir, Yunani, Inka, dan Maya adalah bangsa yang mencatat ilmu pengetahuan secara tertulis. Tapi, ilmu pengetahuan kurang berkembang waktu itu. Karena, hanya orang terkenal saja yang boleh berpendapat, meskipun pendapat mereka kadang salah. Aristoteles dari Yunani dapat menjadi ilmuwan filsafat, hukum, dan sains (llmu pengetahuan alam ).
Ilmu pengetahuan alam berkembang pesat berkat Galileo Galilei pada tahun 1609. Menurut Galileo, tiap orang boleh punya pendapat baru, asal pendapat itu teruji secara ilmiah. Pendapat baru pun banyak bermunculan dan menjadi ilmu pengetahuan baru. Hmmm...Galileo pun dinobatkan sebagai bapak sains modern. Ilmu pengetahuan telah berkembang sangat cepat dan rumit. Kini, anak Sekolah Dasar harus belajar ilmu pengetahuan yang dipelajari orang tua saat SMP, wow!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senin, 12 April 2010

Mengejar Ilmu Pengetahuan, Yeah !!

Info ini Putri dapat dari salah satu majalah favorit Putri, aha...ha...ha...Gak apa-apa deh, Putri cuma mau berbagi ilmu pengetahuan. Sesuai dengan judul kali ini, ''Mengejar Ilmu Pengetahuan, Yeah!!''. Judulnya Putri karang sendiri loh! Okay, jangan banyak ngomong lagi, langsung kita kupas yaa!! ^^

Pernah gak sih, kalian bertanya-tanya sejak kapan manusia mempelajari ilmu pengetahuan dan kerajinan ? Hmmm...untuk menjawab pertanyaan yang satu ini, mari kita kembali ke masa lalu, wuusss.
Manusia sudah mempelajari ilmu pengetahuan dan kerajinan sejak zaman purba. Ilmu pengetahuan dan kerajinan itu dipelajari untuk bertahan hidup. Gak jauh beda sama kita sih, kita tanpa ilmu mana bisa bertahan hidup. Coba bayangkan kita memiliki pisau tapi gak tahu cara menggunakannya? Nah, untuk bisa menggunakannya, kita perlu ilmu pengetahuan tentang cara menggunakan pisau! Betul kan yang Putri bilang!
Manusia belajar dengan cara mengamati alam sekitarnya. Pada zaman purba, manusia belajar mencari makanan. Misalnya nih, apa ciri buah beracun dan bagaimana menangkap binatang.
Manusia kemudian membuat kerajinan berupa tombak kayu. Kerajinan tombak kayu ini adalah teknologi manusia paling awal. Lama kelamaan, manusia menambahkan batu dan besi sebagai mata tombak.
Zaman dulu, ilmu pengetahuan diajarkan secara lisan. Tahu lisan kan? Diambil dari kata bahasa arab, lisanun yang artinya lidah. Maka dengan pengucapan, bukan tertulis, he...he...Keajaiban alam tidak berhasil dijelaskan, dijadikan takhyul dan dongeng. Eh, jangan salah loh! Dongeng ini sama manfaatnya dengan ilmu pengetahuan. Bangsa Slovenia, Indian, dan Indonesia termasuk bangsa yang punya banyak dongeng. Bangsa Cina, Babylonia, Mesir, Yunani, Inka, dan Maya adalah bangsa yang mencatat ilmu pengetahuan secara tertulis. Tapi, ilmu pengetahuan kurang berkembang waktu itu. Karena, hanya orang terkenal saja yang boleh berpendapat, meskipun pendapat mereka kadang salah. Aristoteles dari Yunani dapat menjadi ilmuwan filsafat, hukum, dan sains (llmu pengetahuan alam ).
Ilmu pengetahuan alam berkembang pesat berkat Galileo Galilei pada tahun 1609. Menurut Galileo, tiap orang boleh punya pendapat baru, asal pendapat itu teruji secara ilmiah. Pendapat baru pun banyak bermunculan dan menjadi ilmu pengetahuan baru. Hmmm...Galileo pun dinobatkan sebagai bapak sains modern. Ilmu pengetahuan telah berkembang sangat cepat dan rumit. Kini, anak Sekolah Dasar harus belajar ilmu pengetahuan yang dipelajari orang tua saat SMP, wow!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Template by BloggerCandy.com